Kamis, 06 Desember 2012

Proses Memelihara Belut

I-Ternak - Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Proses Memelihara Belut yang jika sebelumnya kita telah membahas mengenai cara beternak belut. Semoga dokumentasi ini dapat membantu pemilik blog secara pribadi dan pengunjung pada umumnya

proses memelihara belut

Prose Pembenihan Belut

Proses pembenihan belut diawali dengan menyiapkan bibit induk belut 2 macam ukuran yang berbeda umur yaitu: pertama, belut yang panjangnya antara 20-30 cm. Belut ini merupakan induk betina yang sudah siap kawin. Kedua, belut yang panjangnya sudah lebih 40 cm. Belut ini berfungsi sebagai pejantan.

Belut yang dimasukkan dalam kolam peternakan adalah satu ekor jantan dan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 meter persegi. Proses pembenihan belut melalui pemijahan berbeda dengan pemijahan jenis-jenis ikan lain pada umumnya yang lebih banyak pejantannya dibanding betina. Yang perlu diingat bahwa selama pemijahan air harus tetap mengalir, walau secara pelahan-lahan.

Berikut penjelasan proses pemeliharaan belut:

a. Pemeriksaan induk belut
Setelah induk-induk dimasukkan dalam kolam perkawinan (peternakan), kolam harus diperiksa setiap hari. Kalau mulai terlihat gelembung-gelembung busa, tandanya belut sudah membuat lubang perkawinan. Selanjutnya setiap gelembung busa diberi tanda dengan menancapkan ajir bambu, guna memudahkan penangkapan benih hasil perkawinan nanti. Busa tersebut akan tetap terlihat sampai sepuluh hari kemudian, setelah itu akan menghilang. Hilangnya busa ini menunjukkan kalau perkawinan sudah selesai berlangsung.

Menetasnya telur tinggal menunggu waktu saja. Biasanya dalam sepuluh hari kemudian telur-telur sudah menetas. Sebelum telur menetas kita harus selalu mengawasinya dengan baik.

Setelah menetas dan anak-anak belut berumur 5-8 hari, sebaiknya benih-benih tersebut segera diambil. Pada umur ini benih belut belum mampu menyebar ke berbagai penjuru untuk menggali lubang dan masih tetap berkumpul di lubang sarang induknya. Ukuran benih pada saat ditangkap kira-kira baru sepanjang 1,5 - 2,5 cm dan untuk menangkap benih ini sebaiknya kolam jangan dikeringkan. Pertama tangkaplah terlebih dahulu belut jantan pengasuh dengan jala sodoran bermata lembut. Selanjutnya induk-induk lain dipindahkan ke kolam penampungan induk.

b. Tanda-tanda kelamin belut
Ciri-ciri kelamin belut betina adalah panjangnya antara 10-30 cm, kulitnya berwarna lebih cerah/muda dan bentuk kepalanya runcing sedang belut jantan panjangnya antara 30-50, warna kulitnya lebih tua dan bentuk kepalanya tumpul. Sifat kelamin pada belut dapat berubah-ubah atau Progynus Hermaphrodite dimana seekor belut dapat mengalami masa-masa kosong kelamin, masa betina, masa jantan, dan akhirnya dapat menjadi kanibal (saling bunuh dan makan antar mereka).

c. Pendewasaan belut
Membesarkan benih belut diperlukan kolam pemeliharaan yang cukup persediaan makanan, dan cukup sehat lingkungan guna pertumbuhan yang baik.

Jumlah benih yang bisa ditebarkan dalam kolam pembesaran ini adalah 500 ekor (ukuran 1 cm) per m2. Jadi untuk kolam seluas 100 m2 bisa ditebarkan benih sebanyak 50.000 ekor belut. Masa pemeliharaan benih belut ini tak boleh lebih dari 2 bulan karena kolam harus dibongkar dan diperbaharui lagi bahan organiknya. Hasil yang bisa dipungut adalah belut berukuran 5-8 cm. Jadi untuk memperolah belut konsumsi yang berukuran 30 cm ke atas jelas masih memerlukan pemeliharaan lebih lanjut. Tapi bagi pedagang benih, anak belut berukuran 5-8 cm ini sudah bisa diperdagangkan dengan harga yang sangat menguntungkan.

PERBANYAKAN INDUK BELUT

Untuk bisa menjadi ikan konsumsi yang disukai, diperlukan pemeliharaan kurang lebih 4 bulan. Memelihara induk belut bisa dipergunakan kolam lain seluas 100 m2 atau lebih. Persiapannya mirip dengan membuat kolam pemeliharaan atau pembesaran benih. Jadi diperlukan penyediaan bahan-bahan organik (sekam padi, dedak kasar, pupuk kandang, dan ikatan-ikatan merang atau jerami) seperti pada permulaan. Tetapi jumlah belut yang kita pelihara per meter perseginya harus dikurangi. Cukup 100 ekor benih belut berukuran 5-8 cm saja untuk per meter persegi kolam. Untuk kolam pemeliharaan seluas 100 m2 bisa dipelihara belut sebanyak 10.000 ekor saja.

Supaya lebih mempercepat pertumbuhan belut muda, bisa dibantu dengan memberikan makanan tambahan berupa cincangan siput, larva serangga atau cacing. Dua bulan kemudian belut konsumsi sudah siap dipanen. Pemanenan dilakukan dengan memasang bubu-bubu berumpun pada malam hari, sebelum pemanenan dilakukan keesokan harinya dengan cara mengeringkan kolam. Hasilnya adalah ikan-ikan belut berukuran 25-30 cm. Belut-belut serupa inilah yang paling banyak dicari konsumen.

MAKANAN POKOK DAN MAKANAN TAMBAHAN BELUT

Pada waktu masih kecil, belut memakan jasad-jasad renik. Jika telah dewasa memakan juga larva-larva, serangga, cacing tanah serta benih-benih ikan yang masih lemah. Sedangkan makanan tambahan adalah seperti tepung ikan, dedak, bekatul, pelet, sisa-sisa dapur, nasi dan lain sebagainya.

Sekian dokumentasi mengenai Proses Memelihara Belut, akhir kata kami ucapkan selamat beternak belut dan semoga sukses dengan hasil panen yang menggiurkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan dengan memperhatikan kata singkat berikut yaitu NO SPAM dan NO SARA. Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan sopan.

PERINGATAN
Komentar yang tidak memenuhi kriteria tersebut diatas maka tanpa konfirmasi akan langsung dihapus.